Saturday 21 July 2018

C H E E S Y 2.0

To the one who simply adores me. 
The kind of person who brings out the best in me and makes me want to be a better person.
This is for you.

22 July 2018.

Nothing is nicer than having someone who appreciates us in the smallest things. Accepts us in times of hardships, comforts us when we are troubled, loves us no matter what and is simply happy for having us in their life.

I know there are times when I'm actually hard to be with. I have a lot of flaws that could have pushed you away, but you're still there for me. You're not perfect. Me too, and both of us will never be perfect. But you can make me laugh, causes me to think twice, and you admit to being human and making mistakes, that's why I hold onto you and give you the most I can. Perfect guys don't exist, but there's always one man that is perfect for me. That's you, my man.

I didn't fall in love with you. I walked into love with you, with my eyes wide open, choosing to take every step along the way. There are few things in life that are priceless, you are one of  those things.

Love is a two way street and everyone has their share of ups and downs when in a relationship. We also have seen our times of trial and tribulations, and emerged victorious through the tests. Even though it may seem like I do not say it enough, but I know how blessed that you are my partner. You are the most patient and kind person and I know that you are someone whom I can always count on. You have given me the happiness and thank you for being the way you are.

Since the time that I met you, I've experienced things that I has never thought I was capable of experiencing. You have helped me realize my true potential and helped me push my limits. All that I really want from you now is the care and protection you're always showered on me and the promise that you will be by my side forever.

A man that doesn't care about what I wear or how I do my headscarf.
"Pakailah apa pun asalkan tutup aurat dan selesa."
"Cantik dah tu, tak payah betulkan."
Padahal tudung I retak seribu siap pakej dengan gelombang ombak grrr hahaha.

A man who loves my smile and laugh.
(I always gelak tau walaupun you hambar hihi)

A man who would never want to see me cry, at least not tears of sadness.
(Baru dua kali nangis kiut. First, I call you lepastu nangis bagai tiada hari esok sebab barang kena curi. Second, nangis sebab tak bagi you end call. Hahaha kiut kan?)

A man who would do those small things that make my day. Just because he knows it would make me happy. 
(Bagi food sebab food is my bae hehe)


Thank you for giving your heart to me and trusting me with yours.
Thank you for walking beside me and for wanting me at your side.
Thank you for making me smile and for smiling along with me.
Thank you for being who you are and for helping me be me.
Thank you for each day and night, and for always.
Hashtag doa yang baik-baik.

Lots of love,
Your gorgeous DramaQueen.

#cheesy2.0 #bodekjeni


Monday 9 July 2018

LUKISAN RINDU

Aku percaya tiap sesuatu yang Tuhan hadiahkan buat kita, ia mampu mengubah kita. Kalau tidak banyak, mungkin sedikit ia bisa menggoyah atau menjentik kita. Perubahan yang bagaimana? Lebih baik atau sebaliknya? Terserah pada kita. Bagaimana kita mentafsirkan dan menerima hadiah itu.

Dan aku juga percaya cinta mampu mengubah seseorang. Oh jangan bertanya tentang konsep cinta kerana aku bukan doktornya. Serahkan saja pada doktornya. Boleh jadi engkau sendiri adalah doktornya. Cuma, apa yang aku tahu cinta itu bitara. Kerana kebitaraannya, cinta itu mengubah aku.

Kira-kira 12 tahun yang lalu, Tuhan menghadiahkan aku dan keluargaku satu amanah. Kami juga memanggilnya anugerah. Anugerah terindah. Setelah 49 hari, ternyata Tuhan lebih menyayanginya. Kembalinya dia kepada Pencipta itu sebenarnya adalah luka dan cinta buat kami.

Pemergiannya adalah satu titik permulaan aku belajar menjadi kuat. Ayah cakap aku kena kuat, aku tak boleh nangis, aku kena menjadi kekuatan untuk ibu. Jadi, aku cuma mengerti bahawa kuat itu adalah tidak menangis. Ibu tak kuat, maka aku harus kuat agar aku bisa jadi kekuatan ibu. Akhirnya, aku berjaya menjadi kuat pada waktu itu. Aku fikir akulah yang paling kuat, ternyata aku silap. Ada seseorang yang lebih kuat daripada aku.

Ayah. Ayah lah yang menguruskan semuanya. Aku lihat riak wajah ayah sangat tenang. Dan sebenarnya sebahagian kekuatan aku datangnya daripada ayah.

Malam itu, aku terjaga daripada lena. Aku lihat ada satu susuk tubuh manusia. Di tikar sejadah, dia berdoa mengadu kesedihannya kepada Tuhan. Aku leka memerhatikannya. Tanpa aku sedari, aku turut ikut menangis bersamanya. Itulah ayah. Dukanya disimpan sendiri, sedihnya dikongsi bersama Ilahi.

Bukan itu sahaja, aku juga pernah terjumpa puisi nukilan ayah buat anugerah terindah. Mungkin itu adalah cara lain ayah melontarkan apa yang terpendam di jiwanya.

Luka pemergiannya bisa bertukar menjadi cinta. Kerana cintakannya, kami redha. Kerana cintakannya, kami percaya itu adalah hadiah terindah daripada Tuhan buat kami. Kerana hadiah itu, kami lebih dekat kepada Tuhan.

Aku percaya dia cuma pergi dulu dan tunggu kami di sana. Bukan pergi dan tinggalkan kami untuk selamanya. Dia masih ada bersama kami, cuma tiada di depan mata kami.

Perca kenangan dan bait rindu untuk adindaku,
Nurul Nazzieha Azhar
(19102006-08122006)

Al-Fatihah.